Jika Anda ingin mencapai target asupan protein, makanan praktis ini bisa menjadi bagian dari rutinitas sehat. Namun, ada beberapa hal yang perlu diingat.
Banyak dari kita berusaha menambahkan lebih banyak protein ke dalam pola makan kita. Dan mencapai target protein harian tanpa protein bar kemasan bisa jadi sulit. Namun, apakah mengonsumsi makanan olahan ini setiap hari berbahaya?
Protein bar dapat memberikan asupan protein yang substansial saat bepergian atau setelah berolahraga. Dan jika Anda ingin melacak jumlah protein yang Anda konsumsi setiap hari, protein bar akan mempermudah perhitungannya.
Protein bar kemasan bisa dibilang salah satu camilan atau pengganti makanan yang paling mudah mengandung protein:
Protein bar memberikan nutrisi yang cepat. Protein sering direkomendasikan untuk dikonsumsi dalam waktu singkat setelah selesai berolahraga agar pemulihan optimal dan meningkatkan massa otot.
Protein bar dapat membantu sintesis otot, terutama setelah latihan ketahanan. Beberapa peneliti menyarankan bahwa, terutama bagi wanita, jumlah protein yang lebih tinggi (sekitar 30 gram) dapat bermanfaat; karena jumlah protein berkualitas tinggi ini mengandung cukup asam amino leusin untuk merangsang sintesis otot.
Protein bar bisa menjadi makanan siap saji. Protein bar bisa menjadi pengganti makanan saat sarapan atau makan siang (dengan sepotong buah) sesekali. Mengonsumsi lebih banyak protein sepanjang hari, tidak hanya saat makan malam, dapat membantu pembentukan dan perbaikan otot.
Protein bar (jelas) mengandung banyak protein – biasanya sekitar 15 hingga 20 gram per batang; beberapa mengandung hingga 28 gram protein.
Apakah protein bar termasuk makanan olahan?
Ya. Faktanya, protein bar adalah makanan ultra-olahan. Mengonsumsi terlalu banyak makanan ultra-olahan telah dikaitkan dengan potensi risiko kesehatan. Namun, mengonsumsi beberapa makanan ultra-olahan dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat.
Biasanya, cara untuk membuat makanan ultra-olahan yang kaya nutrisi (seperti bubuk protein, tahu, hummus, yogurt rasa, dan pizza beku) lebih sehat adalah dengan memadukannya dengan makanan yang diproses minimal seperti buah dan sayuran.
Misalnya, untuk camilan atau makanan ringan pasca-angkat beban, padukan protein bar ultra-olahan dengan makanan yang kurang diolah untuk mencapai 30 gram protein:
- Protein bar (20 gram protein), stik keju (7 gram protein), kopi latte yang dibuat dengan kopi dan 1/2 cangkir susu (4 gram protein) = 31 gram protein
- Protein bar (20 gram protein), 1/4 cangkir edamame panggang kering (10 gram protein) = 30 gram protein
- Protein bar (18 gram protein), secangkir yogurt Yunani tawar (15 gram protein), buah = 33 gram protein
Berapa banyak protein bar yang terlalu banyak?
Meskipun sebagian besar orang Amerika memenuhi pedoman diet yang merekomendasikan asupan protein harian, banyak yang tidak mendapatkan cukup variasi protein. Selain itu, beberapa peneliti menyarankan bahwa wanita, lansia, penderita diabetes, dan mereka yang melakukan latihan ketahanan sebaiknya mengonsumsi asupan protein lebih tinggi dari yang direkomendasikan.
Menurut pedoman diet untuk orang Amerika, sebagian besar dari kita mendapatkan cukup daging, unggas, dan telur, tetapi kita tidak cukup mengonsumsi makanan laut, produk kedelai, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Mendapatkan protein dari berbagai sumber, termasuk makanan kaya protein lainnya seperti kacang-kacangan, kacang polong, lentil, susu, dan produk olahan susu adalah kuncinya. Tanpa mengonsumsi semua makanan ini sepanjang minggu, kita dapat kehilangan nutrisi penting yang dibutuhkan agar fungsi tubuh kita berjalan lancar, bukan hanya sintesis otot.
Mengonsumsi terlalu banyak protein bar sepanjang hari dapat menggantikan nutrisi penting dari makanan utuh. Protein bar sebagian besar mengandung sumber protein terisolasi (proses untuk menghasilkan protein terisolasi inilah yang menjadikannya makanan ultra-olahan). Protein bar seringkali diperkaya dengan beberapa vitamin dan mineral lain – tetapi protein bar kekurangan banyak nutrisi yang ditemukan dalam sumber protein alami.
Mendapatkan protein hanya dari protein bar berarti kehilangan lemak omega-3 dari makanan laut, serat dan magnesium dalam kacang-kacangan, lemak penambah daya otak dalam kacang-kacangan, dan nutrisi penguat kekebalan tubuh dalam biji-bijian.
Jadi, berapa banyak protein bar yang terlalu banyak? Ahli gizi terdaftar Jenna Braddock, RDN, ACSM-CPT, di JennaBraddock.com memiliki aturan praktis yang baik: “Gunakan satu produk protein suplemen per hari, maksimal dua. Sisanya harus berupa sumber protein yang lebih alami.” Jenna mencatat bahwa produk protein suplemen mencakup protein bar, shake, dan bubuk protein. “Sumber protein tambahan merupakan pilihan yang baik setelah berolahraga atau hanya untuk mempermudah makan saat bepergian. Namun, mengandalkan lebih dari satu atau dua suplemen protein dalam sehari berarti kehilangan nutrisi penting.”
Baca juga artikel: Swiss vs Swedia: Laga Perdana Blagult Di Bawah Potter


